Pesan Ilalang
Karya: Betari Aisah
Fajar kembali…
Jumpa pagi, sang mentari dan embun pagi
Ilalang tak lalai, tetap terbentang
Menebar sejuk kalbu yang sepi
Merasuk…merasuk…
Isi hati semangat hari
Mengusir kembang-kembang layu,
dalam jiwa sukma nan sedih
Ilalang setia bergoyang
Menyambut tegap langkah generasi,
Anak-anak yang menyambung detik
Mengisi kehampaan merdeka…
Merpati sambar melati
Tuai cinta bagi pelangi
Mewangi, hilang gundah sang jiwa suci
Jiwa suci, ceria, berpelangi para generasi cahaya…
Yang tetap teguh susuri raga sukma
Yang setia menemani kisah mentari,
kasih rembulan, dan sahabatnya, ilalang
Ilalang gemulai melambai
Sambut ajakan silir semilir, menari
Diteduh oleh rindang sang mega
Menunggu dengan cinta
Anak-anak yang akan datang menyapa
Membawa segudang cita-cita demi kejayaan negeri
Menunggu dengan seribu harap
Anak-anak itu tak akan berhenti melangkah
Semoga anak-anak itu tidak putus asa
Melewati celah-celah berduri belukar kesukaran
Ilalang terus bergoyang
Menunggu generasi kebanggaan pertiwi,
yang pasti datang mengunjungi
Bertamu dalam bilik-bilik cintanya, serambi-serambi kasihnya
Menceritakan berbagai kisah, kasih, keluh, dan kesah masa perjuangannya
Dengan jutaan impian emas bagi bangsa, dengan jutaan semangat untuk mengejarnya
Ilalang tetap bergoyang, tersenyum ramah, menunggu generasi cahaya
Dadanya dipenuhi sesak rindu
Menunggu generasi yang pulang dari mengkaji cara angkat martabat bangsa, Indonesia
Tawa canda ceria, riang gembira mulai terdengar sayup
Pertanda pembawa bintang telah hampir tiba
Pembawa kilau bintang, potensi bangsa yang sesungguhnya mempesona
Hanya saja terlekang debu terbelenggu
Dan tangan-tangan mungil itu akan kembali memangku jaya
Dan bibir-bibir lembut itu akan kembali ucapkan dengan sepenuh semesta
Merdeka...!
Sampailah langkah-langkah cahaya, di tengah-tengah ilalang
Ilalang yang sejak tadi menunggu mereka
Seperti yang dibayangkannya
Anak-anak itu mulai bercerita...
” Ilalang...
Aku bosan, aku lelah
Letih rasanya aku bersekolah
Aku kalah pandai dengan anak kota
Percuma aku setiap hari menimba ilmu
Nantinya, aku pasti kalah dengan mereka
Aku kalah moderen ilalang...”
Butir air mata meluncur dari mata mereka
Menyeka bulir cucur keringat mereka
Jatuh membasahi alas kaki lusuh yang mereka pakai
Ilalang pilu dengar itu
Ajak mereka tetap tergelak ceria
Seraya berpesan melalui lambainya...
” Tak usahlah engkau bersedih, wahai, kawan!
Di belakangmu masih banyak yang menunggu
Di depan masih banyak yang mengharapkanmu
Di balik itu mereka punya asa yang tinggi, jayanya sang negeri...
Sahabatku, semua itu ada di pundakmu, itu tanggung jawabmu
Aku yakin dirimu bercahaya di balik banyak tambalan di pakaianmu, di balik sepatu yang sudah banyak berlubang, dan di balik hitamnya kulitmu...
Kulit yang senantiasa berteman dengan sengatan matahari
Berjuang, menuntut ilmu untuk meraih cita-cita Pertiwi...”
Mungil bibirnya tersenyum mengiya
Seakan mengerti apa yang dikata oleh sahabatnya, ilalang
Mereka pun beranjak pulang, menjemput matahari yang hendak kembali ke peraduan
Menyapa eloknya cakrawala hati mereka
Seelok langit senja, melangkah menuju merdeka Indonesia
0 Response to "Pesan Ilalang"
Post a Comment
You can explore your opinions in my own blog. Don't be afraid and shied. I'd like if you want to be my discussion friends.